Senin, 05 April 2010

Telaah Kandungan Kimia dan Aktivitas Antimikroba Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L., Guttiferae)

Peneliti
Risma Marisi T.
Soediro Soetarno
Elin Yulinah S.

Abstrak

Telah ditelaah kandungan kimia dan aktivitas antimikroba kulit buah manggis (Gasrcinia manostana L., Guttiferae). Hasil karakterisasi mikroskopik menunjukkan adanya fragmen khas berupa jaringan sklereid dan sel parenkim yang mengandung kristal kalsium oksalat berbentuk drus, prisma dan kubus. Hasil uji aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana dan etil asetat aktif terhadap bakteri penyebab diare. Dari ekstrak n-heksana didapatkan isolat FH1, dari ekstrak etil asetat isolat FB1, FCA2, FD2 dan FE2. Semua isolat aktif terhadap bakteri uji Shigella flexneri, Salmonella typhi dan Escherichia coli, Konsentrasi hambat minimum (KHM) isolat FH1 berturut-turut 4, 6, 4 mg, konsentrasi FB1 6, 6, 6 mg, isolat FCA2 6, 4, 4 mg, isolat FD2 6, 6, 4 mg dan isolat FE1 8, 8, 8 mg. Pada konsentrasi 10 mg, ternyata diameter hambatan isolat FH1 paling besar dengan demikian isolat FH1 yang paling kuat terhadap Escherichia coli. Sepuluh mg isolat FH1 setara dengan 3,44 mg tetrasiklin hidroklorida. Identifikasi dilakukan dengan membandingkan data spektrometri ultraviolet, inframerah, resonansi magnet inti dan massa dengan data dari literatur. Isolat FH1 adalah mangostin, isolat FB1, b-mangostin, isolat FC2 mangistin, isolat FD2 g-mangostin dan isolat FE2 diduga g mangostin.

Keterangan

Tesis

Tahun 1998

Tempat Penelitian

Sekolah Farmasi ITB
Kandungan Kimia

Hasil : isolat FH1 adalah senyawa mangostin, isolat FB1 senyawa β-mangostin, isolat FCA2 senyawa mangostin, isolat FD2 senyawa γ-mangostin, dan isolat FE2 diduga senyawa γ-mangostin.

Isolasi

Metodologi penelitian meliputi penyiapan bahan, karakterisasi simplisia, penapisan fitokimia, pembuatan ekstrak, uji aktivitas antimikroba ekstrak, pemisahan ekstrak aktif, pemurnian isolat, uji aktivitas antimikroba isolat dan karakterisasi isolat.

Penyiapan bahan meliputi pengumpulan kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L.), pencucian dan pengolahan menjadi serbuk kering yang siap untuk diekstraksi. Karakterisasi simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, penetapan kadar abu total, kadar abu tidak larut dalam asam, kadar abu larut dalam air, kadar sari larut dalam air, kadar sari larut etanol, susut pengeringan dan kadar air dengan metode penyulingan serta penetapan unsur logam secara spektroforometri serapan atom. Penapisan fitokimia serbuk simplisia dilakukan terhadap kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon, steroid dan triterpenoid.

Ekstrak dilakukan dengan dua cara yaitu ekstraksi maserasi-perkolasi dengan pelarut etanol kemudian diekstraksi cair-cair dengan n-heksana, etil asetat dan n-butanol dan ekstraksi sinambung menggunakan alat Soxhlet dengan menggunakan pelarut yang kepolarannya bertingkat yaitu n-heksana dan etil asetat. Masing-masing ekstrak yang diperoleh diuapkan pelarutnya dengan penguap vakum putar. Ekstrak kental yang diperoleh iuji aktivitas antimikrobanya terhadap 3 jenis bakteri penyebab diare yaitu: Shigella flexneri, Salmonella typhi dan Escherichia coli.

Ekstrak yang mempunyai aktivitas antimikroba yang paling kuat difraksinasi secara kromatografi cair vakum, kromatografi kolom dan pemurnian isolat dengan rekristalisasi.

Ekstrak n-heksana membentuk kristal yang kemudian direkristalisasi dengan campuran metanol panas-kloroform. Isolat dari ekstrak n-heksana yang telah dimurnikan dieriksa secara KLT menggunakan pengembang n-heksana-aseton (7:3) memberikan 2 bercak FH1 dan FH2 dengan penampak bercak larutan asam sulfat pekat 10% dalam metanol memberikan warna kuning dan warna hijau dengan penampak bercak besi (III)klorida 1%.

Fraksinasi ekstrak etil asetat dilakukan dengan kromatografi cair vakum dengan fase diam silika gel 60H dan penglerusi sistem pelarut landaian, menghasilkan 7 fraksi utama dengan kromatogram yang mirip (FA, FB, FC, FD, FE, FF, FG), diperoleh fraksi aktif FB, FC, FD, FE.

Fraksi-fraksi diuji aktivitas antimikrobanya, fraksi yang aktif diuji secara bioautografi untuk menentukan bilangan senyawa aktif. Pemisahan selanjutnya secara kromatografi lapis tipis preparatif.

Isolat aktif yang diperoleh diuji aktivitas antimikrobanya untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan uji kesetaraan dengan antibiotika tetrasiklin hidroklorida. Selanjutnya isolat yang diperoleh dikarakterisasi secara kromatografi lapis tipis, spektroforometri ultraviolet, inframerah, spektrometri massa.

Simplisia kulit buah mangga (Garcinia mangostana L.) mengandung senyawa golongan flavonoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid dan kuinon serta unsur natrium, kalium, magnesium, kalsium, besi, zink dan tembaga. Karakteristik mikroskopik simplisia kulit buah manggis ditunjukkan oleh asanya fragmen khas jaringan sel batu dan hablur kalsium oksalat.Hasil karakterisasi dan elusidasi struktur dapat diketahui isolat FH1 adalah senyawa mangostin, isolat FB1 senyawa β-mangostin, isolat FCA2 senyawa mangostin, isolat FD2 senyawa γ-mangostin, dan isolat FE2 diduga senyawa γ-mangostin.

Uji Farmakologi

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak

Semua ekstrak dan fraksi-fraksinya diuji aktivitas antimikroba terhadap bakteri uji Shigella flexneri, Salmonella typhi dan Escherichia coli, dengan metode difusi agar.

Ekstrak hasil ekstraksi sinambung mempunyai diameter hambatan yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak hasil maserasi-perkolasi, untuk penelitian selanjutnya digunakan ekstrak hasil ekstraksi sinambung.

Uji Aktivitas Antimikroba Fraksi dan Isolat

Fraksi-fraksi yang diperoleh diuji aktivitas antimikrobanya dengan metode difusi agar dengan konsentrasi 10 mg/ml. Selanjutnya diuji secara bioautografi untuk menentukan bilangan RF komponen yang aktif. Ekstrak dikromatografi lapis tipis sehingga terjadi pemisahan, selanjutnya kromatogram ini ditempelkan pada lempengan agar yang mengandung bakteri uji. Setelah 30 menit kromatogram diangkat dan lempeng agar diinkubasi selama 24 jam. Bagian yang bening menunjukkan hambatan pertumbuhan mikroba yang menyatakan adanya aktivitas antibakteri komponen.

Isolat-isolat yang diperoleh diuji aktivitas antimikrobanya yang meliputi uji konsentrasi hambat minimum (KHM) dengan metode difusi agar dan uji kesetaraan dengan antibiotik pembanding tetrasiklin hidroklorida.

Hasil uji aktivitas antimikroba menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana dan etil asetat dari ekstraksi secara sinambung mempunyai diameter hambatan yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak dan fraksi dari ekstraksi maserasi-perkolasi dengan konsentrasi yang sama. Dari ekstrak n-heksana didapatkan isolat FH1, dari ekstrak etil asetat isolat FB1, FCA2, FD2 dan FE2. isolat FH1, FB1, FCA2, FD2 dan FE2 aktif terhadap bakteri uji Shigella flexneri, Salmonella typhi dan Escherichia coli. KHM isolat FH1 berturut-turut 4, 6, 4 µg, 10 µg setara dengan 0,79, 0,66, 3,44 µg tetrasiklin hidroklorida. KHM isolat FB1 6, 6, 6 mg, 10 µg setara dengan 0,62, 2,48, 0,72 µg tetrasiklin hidroklorida. KHM isolat FCA2 6, 4, 4 µg, 10 µg setara dengan 0,76, 2,48, 0,72 µg tetrasiklin hidroklorida. KHM isolat FD2 6, 6, 4 µg, 10 µg setara dengan 0,23, 1,63, 0,44 µg tetrasiklin hidroklorida. KHM isolat FE1 8, 8, 8 µg 10 µg setara dengan 0,51, 0,58, 0,22 µg tetrasiklin hidroklorida.

Bagi mereka yang mengutip hasil penelitian ini wajib menuliskan sumbernya Sekolah Farmasi ITB http://bahan-alam.fa.itb.ac.id

4 komentar:

  1. haiiii
    saya bisa menyediakan kulit manggis kering dan tepung kulit manggis
    jika minat saat ini lagi musim manggis di riau
    silahkan hubungi ke
    hergun
    http://brotherhergunz.itrademarket.com/profile/cv-hergun-brother.htm
    telp 08127674265

    BalasHapus
  2. klo membutuhkan kapsul kulit buah manggis juga tersedia di http://hli.web.id atau ke 087759944125

    BalasHapus
  3. saya ada stok kulit manggis 2,5ton saat ni, harga murag bangget...posisi solo,ayo buruan call 087836684345/085244595962

    BalasHapus
  4. untuk kulit manggis kering dihargai berapa ya?? lagi butuh banyak..

    BalasHapus